12 October 2011

PT. XL Axiata

PT XL Axiata Tbk (dahulu PT Excelcomindo Pratama Tbk), atau disingkat
XL, adalah sebuah perusahaan operator telekomunikasi seluler di
Indonesia. XL mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 8 Oktober
1996, dan merupakan perusahaan swasta pertama yang menyediakan layanan
telepon seluler di Indonesia.
XL memiliki dua lini produk GSM, yaitu XL Prabayar dan XL Pascabayar.
Selain itu XL juga menyediakan layanan korporasi yang termasuk
Internet Service Provider (ISP) dan VoIP.
Kepemilikan
Pemegang saham XL per 26 April 2011 adalah:

Axiata Investments (Indonesia) Sdn Bhd (dahulu Indocel Holding Sdn
Bhd) (66,6%), merupakan perusahaan yang dimiliki 100% oleh Axiata
Investments (L) Limited (dahulu TM International (L) Limited) yang
merupakan anak perusahaan dari Axiata Group Berhad ("Axiata"). Axiata
merupakan pengendali di beberapa perusahaan telekomunikasi seluler di
Malaysia, Indonesia, Sri Lanka, Bangladesh, dan Kamboja dengan
investasi yang signifikan di India, Singapura, dan Iran. Selain itu,
Axiata juga mempunyai kepemilikan dalam perusahaan telekomunikasi di
Thailand.
Etilasat International Indonesia Ltd. (13,3%), merupakan perusahaan
yang dimiliki 100% oleh Emirates Telecommunications Corporation
("Etilasat"). Etilasat adalah perusahaan petahana jasa telekomunikasi
di Uni Emirat Arabyang beroperasi dan mempunyai investasi meliputi 18
negara di kawasan Timur Tengah, Afrika, dan Asia, termasuk diantaranya
Afganistan, Republik Afrika Tengah, Mesir, Gabon, Niger, Nigeria,
Pakistan, Arab Saudi, Sudan, Tanzania, dan Togo.
Publik (20,1%)
Produk
XL Prabayar
XL Prabayar merupakan peleburan dari 3 produk prabayar XL sebelumnya,
yaitu Bebas, Jempol, dan Jimat. Peleburan menjadi satu lini produk ini
merupakan upaya XL untuk memangkas biaya pemasaran Jempol yang
memiliki perkembangan kurang siginifikan jika dibandingkan dengan
Bebas. Peleburan ini diawali pada 1 Agustus 2007dengan menyatukan
voucher isi ulang untuk kedua produk dan diresmikan pada 1 Januari
2008 dengan peluncuran merek XL Prabayar. Pelanggan XL Prabayar
mendapat nomor dengan awalan 0817, 0818, 0819, 0859, 0878, dan 0877.
Bebas diluncurkan pertama kali pada tanggal 1 Juni 2004. Produk ini
merupakan kelanjutan produk XL sebelumnya,
ProXL, diluncurkan pertama kali pada tanggal 31 Desember 1997setelah
berakhir pada tanggal 1 Juni 2004 ProXL menggubah nama menjadi XL.
dengan tambahan fitur dan layanan. Bebas difokuskan dalam memberikan
kemurahan tarif percakapan suara. Dalam perkembangannya, Bebas selalu
memberikan tarif promosi percakapan suara yang bervariasi, mulai dari
Rp25/detik, Rp10/detik, Rp1/detik, Rp0,1/detik, Rp600 sepuasnya,
sampai yang terakhir, gratis menelepon pada waktu-waktu tertentu.
Jempol diluncurkan pertama kali pada tanggal 1 Juni 2004. Jempol
awalnya merupakan produk prabayar versi murah dari XL dengan
menerapkan tarif hemat Rp99/SMS untuk SMS ke sesama XL dan Rp399/menit
untuk percakapan suara ke nomor telepon rumah. Jempol juga sempat
memberikan kemurahan tarif percakapan suara ke beberapa negara (yang
kemudian dikembangkan menjadi produk tersendiri, Jimat). Dalam
perkembangannya, Jempol semakin difokuskan untuk memberikan tarif yang
murah dalam layanan pesan singkat (SMS), terakhir dengan tarif
Rp45/sms ke semua operator. Perkembangan Jempol sangat kurang jika
dibandingkan dengan Bebas, hanya menyumpang sekitar 25% dari total
pendapatan produk prabayar XL.
Jimat diluncurkan pertama kali pada pertengahan tahun 2006. Jimat
adalah produk prabayar pertama di Indonesia yang menyediakan layanan
telekomunikasi internasional dengan tarif yang sangat hemat dan murah.
Perkembangan Jimat juga bernasib sama dengan Jempol.
XL Pascabayar
XL Pascabayar sebelumnya dikenal dengan nama Xplor. Perubahan ini
seiring dengan restrukturisasi lini produk XL dimana hanya ada 1 lini
produk masing-masing untuk prabayar dan pascabayar.

05 October 2011

PT. Krakatau Steel

PT Krakatau Steel adalah perusahaan baja terbesar di Indonesia. BUMN
yang berlokasi di Cilegon, Banten ini berdiri pada tanggal 31 Agustus
1970. Produk yang dihasilkan adalah baja lembaran panas, baja lembaran
dingin, dan baja batang kawat. Hasil produk ini pada umumnya merupakan
bahan baku untuk industri lanjutannya.
Proses Produksi
Proses produksi baja di PT Krakatau Steel dimulai pada pabrik
pembuatan besi yang menggunakan proses reduksi langsung bijih besi
dengan gas alam. Hasil produksi yang berupa besi spons ini selanjutnya
dilebur bersama dengan besi bekas (scrap) pada proses pembuatan baja
yaitu pabrik baja slab dan pabrik baja billet. Proses pembuatan baja
tersebut menggunakan teknologi dapur busur listrik yang dilanjutkan
dengan proses pengecoran kontinu menjadi baja slab dan baja billet.
Baja slab dicanai dalam kondisi panas pada pabrik baja lembaran canai
panas menjadi baja lembaran panas berupa coil, strip, maupun pelat.
Sebagian baja lembaran panas ini langsung dijual ke konsumen atau
diproses lebih lanjut di fasilitas produksi lainnya yaitu pabrik baja
lembaran canai dingin. Pabrik ini menghasilkan produk baja lembaran
dingin berupa baja lembaran panas yang dipickling, maupun baja
lembaran dingin dengan perlakukan anil atau temper. Produk baja
lembaran yang dihasilkan bisa berupa coil maupun sheet.
Baja billet yang dihasilkan sebagian dijual ke konsumen namun pada
umumnya diproses lebih lanjut di pabrik baja batang kawat menjadi
batang kawat.

Anak perusahaan:

PT KHI Pipe Industry
PT Krakatau Wajatama
PT Krakatau Engineering
PT Krakatau Bandar Samudra
PT Krakatau Information Technology
PT Krakatau Industrial Estate Cilegon
PT Krakatau Daya Listrik
PT Krakatau Tirta Industri
PT Krakatau Medika
PT Meratus Jaya Iron & Steel.